Selasa, 15 November 2011

Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR)

1. Augmented Reality (AR)
Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang Seiring dengan kemajuan teknologi dan makin meningkatnya kebutuhan manusia kepada komputer, manusia selalu berusaha untuk mencari cara untuk mempermudah interaksinya dengan komputer. Perkembangan interaksi manusia dan komputer yaitu Human- Computer Interaction (HCI) memunculkan suatu teknologi baru yang mengubah cara interaksi manusia dengan komputer. Teknologi ini dinamakan augmented reality, yang akan mengubah secara signifikan visualisasi komputer yang sebelumnya masih terbatas pada visualisasi 2D monitor konvensional. Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut secara real-time. Sistem ini lebih dekat kepada lingkungan nyata. Oleh karena itu unsur realitas lebih diutamakan pada sistem ini. Sistem ini berbeda dengan realitas virtual yang sepenuhnya merupakan lingkungan virtual. AR juga mengijinkan penggunanya untuk berinteraksi secara realtime dengan sistem. AR merupakan salah satu bidang HCI yang sampai saat ini sering diteliti dan terus mengalami berbagai macam perkembangan. AR sendiri sudah merambah ke berbagai macam bidang seperti kesehatan, manufaktur, hiburan, pelatihan militer, dan tak terlepas di bidang hiburan, yaitu video game. Perkembangan teknologi video game sendiri yang sedemikian pesat telah membawa perubahan pada pengembangan video game yang ada. Dalam hal ini, video game juga dapat mengadaptasi teknologi AR. AR memungkinkan untuk membuat game dimana objek virtual disatukan ke dalam lingkungan nyata dan objek nyata dapat digunakan untuk mengedalikan objek virtual. Penggabungan benda nyata dan maya dimungkinkan dengan teknologi tampilan yang sesuai, interaktivitas dimungkinkan melalui perangkatperangkat input tertentu, dan integrasi yang baik memerlukan penjejakan yang efektif. Kebanyakan video game saat ini masih didalam batas-batas dari sebuah komputer, konsol, atau perangkat genggam. Layar bertindak sebagai jendela tampilan ke dunia game virtual yang memisahkan pemain dari lingkungan fisik sekitarnya. Interaksi pemain juga dibatasi dengan menggunakan set perangkat yang relatif kecil seperti joystick. Bahkan sistem kontrol evolusioner seperi Nintendo Wii masih terbatas pada tombol pengendali dan sensor pendukung yang terbatas.Sebaliknya, AR memungkinkan menggabungkan objek dan virtual dengan menampilkan gambar atau suara virtual yang membaur dengan lingkungan nyata. Hal ini tentunya juga memungkinkan pemain untuk berinteraksi dengan objek virtual dengan memanipulasi objek fisik yang terdapat di lingkungan nyata. AR membuat lingkungan fisik menjadi bagian integral dari permainan mendukung pengalaman multiplayer, memungkinkan interaksi secara spasial, dan mempertahankan konteks dunia nyata di dalam gameplay itu sendiri. Oleh karena itu, dalam pengerjaan tugas akhir ini, akan dibahas mengenai perancangan permainan menggunakan augmented reality dengan genre permainan strategi yang berjenis tower of defense.

 =>  Virtuality Continuum


Milgram dan Kishino (1994) merumuskan kerangka kemungkinan penggabungan dan peleburan dunia nyata dan dunia maya ke dalam sebuah kontinuum virtualitas. Sisi yang paling kiri adalah lingkungan nyata yang hanya berisi benda nyata, dan sisi paling kanan adalah lingkungan maya yang berisi benda maya. Dalam realitas tertambah, yang lebih dekat ke sisi kiri, lingkungan bersifat nyata dan benda bersifat maya, sementara dalam augmented virtuality atau virtualitas tertambah, yang lebih dekat ke sisi kanan, lingkungan bersifat maya dan benda bersifat nyata. Realitas tertambah dan virtualitas tertambah digabungkan menjadi mixed reality atau realitas campuran.

Berikut beberapa perangkat yang berbasis Augmented Reality (AR) :
-          Head Mounted Display
-          Opaque Head-Mounted Display
-          See-Through Head-Mounted Display
-          Virtual Retinal Display
-          Tampilan Berbasis Layar

  Ilustrasi penggunaan dua jenis perangkat HMD yang digunakan untuk menampilkan data dan informasi tambahan




2. Virtual Reality (VR)
Virtual reality (VR) atau realitas maya adalah teknologi yang membuat pengguna dapat berinteraksi dengan suatu lingkungan yang disimulasikan oleh komputer (computer-simulated environment), suatu lingkungan sebenarnya yang ditiru atau benar-benar suatu lingkungan yang hanya ada dalam imaginasi. Lingkungan realitas maya terkini umumnya menyajikan pengalaman visual, yang ditampilkan pada sebuah layar komputer atau melalui sebuah penampil stereokopik, tapi beberapa simulasi mengikutsertakan tambahan informasi hasil pengindraan, seperti suara melalui speaker atau headphone.
Beberapa sistem haptic xanggih sekarang meliputi informasi sentuh, biasanya dikenal sebagai umpan balik kekuatan pada aplikasi berjudi dan medis. Para pemakai dapat saling berhubungan dengan suatu lingkungan sebetulnya atau sebuah artifak maya baik melalui penggunaan alat masukan baku seperti a papan ketik dan tetikus, atau melalui alat multimodal seperti sarung tangan terkabel, Polhemus boom arm, dan ban jalan segala arah. Lingkungan yang ditirukan dapat menjadi mirip dengan dunia nyata, sebagai contoh, simulasi untuk pilot atau pelatihan pertempuran, atau dapat sangat berbeda dengan kenyataan, seperti di VR game. Dalam praktik, sekarang ini sangat sukar untuk menciptakan pengalaman Realitas maya dengan kejernihan tinggi, karena keterbatasan teknis atas daya proses, resolusi citra dan lebar pita komunikasi. Bagaimanapun, pembatasan itu diharapkan untuk secepatnya diatasai dengan berkembangnya pengolah, pencitraan dan teknologi komunikasi data yang menjadi lebih hemat biaya dan lebih kuat dari waktu ke waktu.


                         Seorang prajurit AL USA sendang menggunakan sebuah pelatih parasut VR.


Sumber